Senin, 31 Oktober 2011

DAM IMM CABANG Jakarta Timur

Salam Kaderisasi...

PC IMM JAKARTA TIMUR
 akan mengadakan DAM pada
tanggl 16-20 November 2011

Download Proposal & Formulir pada link ini:

1.web IMM Jakarta Timur: http://www.wix.com/pcimmjakartatimur/pc-imm-jakarta#!profil/vstc3=program-kerja
2. http://www.scribd.com/doc/70920072/Proposal-DAM-IMM-Jakarta-Timur 
3. http://www.scribd.com/doc/70919858/Formulir-Darul-Arqom-Madya
4. Kirim alamat email teman-teman agar kami bisa mengirim proposal & formulir via email kami pcimmjakartatimur@gmail.com


Batas akhir pengiriman persyaratan
tgl 9 November 2011 pukul 00.00

kirim via email: pcimmjakartatimur@gmail.com

Informasi Lengkap Hub: Agung T. Prawoto/085695098859

Fastabiqul Khaerat...

Selasa, 21 Juni 2011

Hayono: SBY & Istri tidak akan mecalonkan diri pada 2014

Jakarta, 21/Juni/2011 pada Refleksi Kebangsaan PC IMM Jakarta Timur, Hayono Isman Politikus Demokrat yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR RI menyatakan bahwa SBY & Istrinya tidak akan mencalonkan diri pada 2014. Statement yang juga mengundang banyak perhatian peserta seminar di Aula Syafii Maarif Kampus B UHAMKA, tetapi ia juga menegaskan bahwa siapa pun bisa dianggap tidak demokratis jika menghalangi seseorang yang memiliki ksempatan secara konstitusional untuk mencalonkan diri pada 2014 karena iu dilindungi oleh undang-undang. statement ini juga ditanggapi miring oleh Ray Rangkuti dalam diskusi berikutnya yag menyoal tentang Pancasila & Keindonesiaan, yang menyatakan bahwa kita harus tetap berhati-hati terhadap janji para politisi karena sudah terlalu banyak kita di bohongi olehnya. Dalam seminar yang juga di hadiri oleh Rocky Gerung (Dosen Politik UI) & Piet Hizbullah Khaidir (Peneliti Freedom House) yang banyak mengulas tentang gejala sosiologis masyarakat indonesia dalam menghadapi proses mewujudkan negara Demikrasi yang ideal.(agungtp9)

Kamis, 02 Juni 2011

Dokumentasi Kegiatan Inagurasi & Temu Alumni IMM Jakarta Timur

 Suasana Temu Alumni IMM Jakarta Timur



Materi Sejarah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 
"IMM dalam Rentang Sejarah; Oerjuangan dari Masa ke Masa"
(Keterangan: Rusli Halim Fadli/Ketua DPP IMM Periode 2008-2010)


Materi Tri Kompetensi Dasar Ikatan "Implementasi Nilai Dasar Ikatan"
(Rokhmani/ Ketua Bidang Dakwah PC IMM Jakarta Timur)
 (tp)

Senin, 23 Mei 2011

COMING SOON... INAGURASI DAD 2011 & TEMU ALUMNI PC IMM JAKARTA TIMUR


28 MEI 2011

TEMA:
"TRANSFORMASI NILAI DASAR IKATAN DALAM UPAYA MEMBENTUK KADER MILITAN"

UNDANGAN UNTUK SELURUH ALUMNI DAD & ALUMNI PC IMM JAKARTA TIMUR UNTUK MEMPERKUAT SILATURAHMI DALAM UPAYA MENGEMBANGAKAN GERAKAN IMM JAKARTA TIMUR...

YANG MENGKONFIRMASI KEHADIRANNYA:
1. BANG IJTIHADI
2. BANG HAFIZUDDIN
3. BANG WARSITO
4. BANG ANWAR HUDA
5. BANG DUDI KURNIADI
6. BANG BAMBANG
7. TEH FITRI
8. BANG FOKER


AYOOO... DI TUNGGU LAGI KONFIRMASINYA...
BISA KONTEK KE SINI 085695098859 (AGUNG T. PRAWOTO)

dOnT' mIss It...

Sabtu, 07 Mei 2011

REFLEKSI KADER

AT TAUBAH 41-45


41. Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
42. kalau yang kamu serukan kepada mereka itu Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri [ Maksudnya mereka akan binasa disebabkan sumpah mereka yang palsu.] dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.
43. semoga Allah mema'afkanmu. mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?
44. orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.
45. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari Kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.








Selasa, 26 April 2011

Pengumuman LID IMM Jakarta Timur 2011


PROPOSAL

LATIHAN INSTRUKTUR DASAR


IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

CABANG JAKARTA TIMUR






13-15 Mei 2011

“Transformasi Paradigma Kaderisasi dalam membentuk Instruktur Progresif”



Alamat Sekretariat
Jalan Kayu Manis, Jakarta Timur
Blog: http:// pcimmjakartatimur.wordpress.com
Contact Person: Agung TP (085695098859)






PERSYARATAN PESERTA
Persyaratan Umum;
  1. Memiliki track record yang baik dalam lkatan.
  2. Sudah mengikuti perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD yang disertai dengan bukti syahadah perkaderan).
  3. Mendapat Rekomendasi dari pimpinan Komisariat IMM terkait dan diserahkan paling lambat 7 hari sebelum pelatihan via e-mail: pcimmjakartatimur@gmail.com.
  4. Mengikuti screening test untuk ditetapkan sebagai peserta Latihan Instruktur Dasar (LID).
  5. Bersedia mengikuti acara perkaderan dari awal sampai selesai.
  6. Membayar uang SWP sebesar Rp. 50.000,00.
  7. Screning tes peserta akan dilaksanakan pada tanggal 9-10 Mei 2011.

Perayaratan Khusus;
  1. Mengisi Formulir yang telah di sediakan oleh Tim Instruktur.
  2. Membuat makalah dalam bentuk essai atau artikel dengan memilih salah satu judul yang berkaitan dengan materi, menggunakan font 12 Garamond minimal 10 halaman 1,5 spasi dilengkapi dengan referensi yang jelas paling lambat 7 hari sebelum acara perkaderan, dikirimkan via email.
  3. Menulis resume buku (yang berhubungan dengan tema atau subtema), menggunakan font 12 Garamond minimal 3 halaman 1,5 spasi dilengkapi dengan referensi yang jelas paling lambat 7 hari sebelum acara perkaderan, dikirimkan via email
  4. Formulir, Essay dan Resume buku dikirimkan ke pcimmjakartatimur@gmail.com (Subjek: LID 2011 NAMA UTUSAN)
  5. Membayar SWO sebesar Rp. 100.000.
  6. Menyerahkan pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar.
  7. Membawa buku referensi minimal 5 buku pada saat kegiatan.
  8. Batas akhir pengumpulan persyaratan LID pada Sabtu, tanggal  7 Mei  2011 pukul 00.00 dikirim via email.
  9. Contact Person: Agung TP (085695098859),
NB:
Hal-hal yang belum jelas atau belum ditentukan, akan diberitahukan menyusul.

Rangkaian Materi
1.   Filsafat Pendidikan    
2. Perkaderan Rasulullah "Islam & Perkaderan"
3. Paradigma Kaderisasi Muhammadiyah "SPM" 
4. Paradigma Kaderisasi IMM "SPI"
5.  Psikologi Perkembangan  
6. Psikologi Belajar 
7. Keinstrukturan 
8. Desain Pelatihan & Perkaderan 
9. Manajemen Pelatihan 
10. Manajemen Kelas
11. Komunikasi Efektif


Rencana Pemateri

1.      Taufiqur Rahman, S.IP., MA.
2.      Mohammad Sobar
3.      Muhammad Abdul Halim Sani
4.      Khotimun Susanti
5.      Abdul Munir Mulkhan
6.      Khoirul Annas
7.      Nuning Sulistyowati
8.      Instruktur Nasional


untuk mengakses formulir bisa download disini:
Formulir:  http://www.scribd.com/doc/54027940/Formulir-Lid-yang-Benar
Persyaratan:  http://www.scribd.com/doc/54028021/Persyaratan-LID-IMM-Jakarta-Timur-yang-Benar

Semoga Bermanfaat...

Rabu, 13 April 2011

Kegiatan Meet & Greet Film "Si Anak Kampung" (LSO Seni & Budaya PC IMM Jakarta Timur)

Kegiatan Meet & Greet Film "Si Anak Kampung" yang di selenggarakan 12 April 2011 di Aula Kampus B UHAMKA oleh PC IMM Jakarta Timur, merupakan kegiatan pembuka dari LSO Seni & Budaya yang belum lama didirikan di PC IMM Jakarta Timur yang bekerja sama dengan Maarif Institute Production, Damien Dematra Production serta di sponsori oleh Rimba Group sebagai sponsor panitia.
Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 13:00 s/d 16:00 dengan beberapa rangkaian acara yakni: Jumpa Produser Fajar Riza Ul-Haq, Sutradara Damien Damatra & pemeran tokoh dalam film tersebut Lucky Moniaga, Maya Ayu Permata Sari, Radith Syam dll, lalu dilanjutkan dengan menonton behind the scene & Triler Film "Si Anak Kampung" untuk pertama kalinya dan film ini resmi tayang di Bioskop mulai tanggal 21 April 2011.
Kegiatan yang deketuai oleh IMMawan Ilman Alfarisi ini juga menyuguhkan hiburan bagi Peserta Kegiatan yakni Pementasan Drama oleh Teater Didik BEM FKIP yang di pandu oleh dua presenter kocak (IMMawati Destia & Tami), dan Kegiatan ini ditutup dengan pembagian Door Prize dari Sponsor untuk peserta yang beruntung dan foto bareng bersama pemeran tokoh dalam Film "Si Anak Kampung".
Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan sukses, semoga dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada kader-kader persyarikatan Muhammadiyah, peserta kegiatan dan masyarakat.  (Agung&Arif)

Sajak Bintang Merah (Untuk Diriku, Temanku, Kampusku & Bangsaku

Sajak Bintang Merah (Untuk Diriku, Temanku, Kampusku & Bangsaku)
oleh: Agung T. Prawoto
Menerawang Lingkungan yang tak lagi sehat
Mengarungi samodra segitiga bermuda
Melirik bangunan dengan penuh rasa heran dan janggal
Menghisap asap pembangunan sampai bengong' "nrimo"
Dahulu ku melihat pepohonan rindang berbuah lebat
Pohon rambutan sebelah masjid masih jadi rebutan buahnya kala itu
Pohon jambu air disebelah kiri masjid masih kokoh berdiri
Kini...
Pohon Rambutan tergusur kanopi yang jaraknya beberapa meter dari bangkainya...
Pohon Jambu air yang sekarang digantikan oleh bungkus perangkat rumah ibadah...
Sebrangnya percis mesin raksasa bekerja tak hentinya...
Orang lalu lalang tanpa wacana...
Masa pembangunan yang mana yang tidak merugikan?
Mansour Fakih "Runtuhnya teori Pembangunan"
Hanya menjadi catatan usang yang berdebu...
nampaknya bangunan perpustakaan mulai hilang peranan
Manusia yang jauh dari buku
Akal yang jauh dari derita lingkungan
Kekuasaan yang jauh dari efek derita
Ruang kelas yang tidak lagi menggairahkan...
Tulisan mulai kering dari tembok-tembok kaku
Hijau tumbuhan kini tergantikan gedung kokoh nan angkuh
dimana kadang orang-orang dengan berbagai ekspresi berkumpul dalam antrian kepentingan...
kadang terlihat lalu lalang orang-orang penting dengan berbagai kepentingan juga'
belantara duka seantero jagat bergema
tak kunjung meredakan kesibukan kota
masa pembangunan sedang berlangsung
materialisme membawa gerbong kebisuan
melintas negeri-kota-kampus penuh hingar dengan barang-barang barunya...
realitas meretas kungkung kepala buntung
berpikir tapi berbohong - Jujur namun takut
keras namun lambat - lembut dan hanyut
tangga-tangga berkerangkeng berisi manusia dengan "uniform"nya
kian memperjelas pertentangan kelas...
kemudian harapan-harapan idealitas mulai kandas...
keramas mereka dengan debu penistaan
kepingan ide-ide liar bermunculan seiring kerasnya penistaan
berpikir pun sulit, menyuarakan dalam tenggerokan ang tercekik
rindu mendalam akan hal-hal yang terang, lugas & berwibawa
teriakan dalam ruang hampa
terngiang dalam benak ini pernyataan Buya Syafii Ma'arif: "Negara tidak memberikan apa-apa pada rakyatnya"
dimana tukang becak tidak akan makan jika ia tidak mengayuh pedalnya...
nelayan tidak akan makan jika iya tidak menantang Samodra
petani yang hidup kian sulit karena kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada nasibnya...
sekarang bukalah mata kita dan lihat disekitar lingkungan kita dengan seksama
karena nabi Muhammad tidak hanya membaca teks namun konteks...
apa-apa yang terkait dengan kepentingan ummat sejauh mana ia memenuhinya...
bandingkan dengan pemenuhan kebutuhan golongannya...
kemandirian adalah tuntutan mutlak bagi kokohnya objektivitas
bintangku kini tak lagi indah ia me'merah sebab marah
matahariku tak lagi memberikan kehangatan pada bumi melainkan ultraviolet yang penuh dampak
bumiku kian merana karena terus diperkosa bergiliran oleh manusia yang tidak manusiawi
dimana tempat bersandar untuk sekadar menahan rasa gugup dari uang bayaran yang dirasa tidak sanggup dibayar?
dimana tempat teduh untuk menghidari panasnya matahari yang sesungguhnya sumber kehidupan
dimana gerbong-gerbong kesejahteraan disandera sehingga ia tidak kunjung tiba?
dimana pendidikan yang manusiawi dikebumikan jika ia telah mati?
mari berhimpun, bersatu padu...
menderukan langkah, jangan goyah...
kala suba akan segera tiba jika kita memintanya untuk segera tiba...
tapi ia akan sampai tujuannya pula walau kita tak meminta, karena sejatinya ia berjalan menuju kearah kita...
"Hasta Siempre" Salam Hangatku untukmu...
Bilahi fii sabilillhaq fastabiqul khaerat...
Semoga Sehat & Sukses Selalu
"Semoga Bermanfaat..."

KOTA METROPOLITAN

Siang itu di kota metropolitan
Panas terik matahari menghujam aspal
Berjalan seorang wanita tua dan anaknya
Meski  angin  membawa aroma tubuh yang tak sedap
Tubuh yang diselimuti kain usang
Berjalan dan terus berjalan
Langkah demi langkah menyisir tiap-tiap pintu
Tak menghalangi langkah kaki yang tak beralas
Mengulurkan tangan
Berharap ada seorang dermawan yang baik hati
Meski terkadang selalu diremehkan
Hanya itulah yang yang ia bisa perbuat
Meski rasa jenuh selalu menghampirinya
Meski perbuatan ini dilarang oleh para pejabat Negara
Tak jarang menjadi kejaran aparat Negara
Tubuh yang lelah dimakan usia
Berlari menghindari kejaran aparat Negara
Banyak orang bilang kota metropolitan menjanjikan
Orang desa berduyun-duyun ke kota
Bertarung dalam pergulatan kota metropolitan
Yang kalah akan di makan kejamnya kota metropolitan
Inilah realitas kota metropolitan

"LID"
Kisi-kisi LID PC IMM Jakarta Timur:
1. Resensi Buku
2. Makalah dengan Materi yang ada di SPI
3. Totalitas Kesediaan Mengabdi Sebagai Instruktur PC IMM Jakarta Timur
Billahi fii Sabililhaq fastabiqul khaerat...
Sukses Selalu...
Semoga Bermanfaat...
Bidang Kaderisasi PC IMM Jakarta Timur

Meet & Greet Si Anak Kampung (LSO Budaya PC IMM Jakarta Timur)

JAKARTA, KOMPAS.com - Film bergenre keluarga 'Si Anak Kampung', yang mengangkat kisah Buya Syafii Maarif, tokoh Muhammadyah, tokoh nasionalis, dan pluralis, akan ditayangkan di bioskop pada 21 April 2011. Tayangan perdana akan ditayangkan 19 April 2011 di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta.
http://entertainment.kompas.com/read/2011/03/30/07171037/Medio.April.Kisah.Si.Anak.Kampung.Akan.Dirilis.
Hadirilah Meet & Greet "Si Anak Kampung" yang di selenggarakan oleh LSO Budaya PC IMM Jakarta Timur, di Kampus B UHAMKA dengan acara pemutaran Behind The Scene Film dan Temu Pemeran Filmnya.
Dilaksanakan pada: 12 April 2011 mulai Pukul 13:00 s/d Selesai
SWP : Rp. 5.000/orang 
Dapatkan Juga Door Prize dari Sponsor. (tp9ozai.red)

Menempatkan Kembali Islam Sebagai Praksis Pembebasan (Oleh: Salman Ahmad Ridwan)

Di Indonesia, dalam membicarakan konteks keagamaan secara ritual barangkali relatif sudah bisa dikatakan sebagai sesuatu yang sudah final untuk dipersoalkan kembali dalam wacana pemahman Islam, karena setiap manusia yang menganggap dirinya beragama (dalam hal ini adalah Islam) mungkin sudah menerapkan secara sempurna ritualitas keagamaannya dalam memenuhi kewajibannya, karena hal itu telah tercantum dalam rukun iman dan rukun Islam. Dalam fenomena keagamaan saat ini, sering sekali kita melihat fenomena keberagamaan melalui adanya penandaan pembangunan rumah-rumah ibadah (masjid/mushala) yang semakin mengalami peningkatan secara kuantitatif. Di sisi yang lain pula,  kita pun sering menyaksikan adanya peningkatan pada animo masyarakat untuk mengunjungi rumah peribadahan prihal menjalankan kewajiban yang bercorak ritualistik. Melalui pembacaan fenomena seperti inilah, maka kita dapat melihat bahwa umat Islam di negeri ini mungkin sudah berhasil mengalami peningkatan dalam menjalankan proses keberagamaan yang bersifat ritual.
Namun, bagaimana dengan menjalankan proses keagamaan yang berhubungan secara langsung dengan realitas sosial-kemanusiaan yang pada saat ini masih menyisakan berjuta persoalan potret buram pada sisi kemanusiaan kita? Banyak sekali bukti empiris yang sangat menggelisahkan keberadaan kita di tengah masih maraknya masalah tentang ketidakadilan, kemiskinan, kebodohan, marginalisasi jender, manipulasi politik penguasa, bahkan sampai pada titik masalah imperialisme kebudayaan, setidaknya hal ini perlu diperhatikan secara serius oleh para pemuka agama dan para manusia yang selama ini mengaku bahwa dirinya adalah mahluk yang beragama. Lalu, dimanakah kehadiran agama ditengah kompleksnya persoalan ini semua? Apakah agama akan selalu ditempatkan terus di atas langit yang berada jauh dengan eksistensi kehadiran manusia di saat manusia telah dilanda oleh kemunkaran sosial? Atau agama hanya sebatas dikantongi untuk kepentingan pribadi sebagai upaya meraih kenikmatan surgawi secara individual?
Dari sini kita dapat melihat bahwa agama seolah telah terpisah dengan kehadiran masyarakat, agama seolah tidak mampu menjawab persoalan yang menjadi kemelut dan krisis pada nilai-nilai kemanusiaan, agama telah dihilangkan fungsinya sebagai rahmat seluruh alam semesta dan petunjuk bagi umat manusia. Adapun saat ini telah muncul paham keberagamaan yang berupaya untuk membebaskan manusia dari kemunkaran, alih-alih seperti itu hanya sebatas bersifat simbolik. Dan pada proses selanjutnya, hal tersebut akan mengarah pada suatu sikap untuk melakukan justifikasi kebenaran yang menganggap pihak yang berbeda (othernees) dengan pemahamannya harus dihilangkan dan digeser jauh-jauh dari keberadaanya. Akibatnya, pada proses selanjutnya peran agama seakan sesuatu yang sangat menakutkan, agama seakan sesuatu yang memiliki wujud yang galak, agama seakan-akan mengjarkan untuk mengahalalkan bahwa pertumpahan darah itu adalah sesuatu yang dihalalkan, sehingga pada akhirnya agama telah menjadi dogma yang sangat ekslusif, tidak membuka dirinya untuk berkenalan dengan “yang lain” (the others).
Berangkat dari kegelisahan inilah maka, suatu upaya yang sangat berat sekali bagi kita sebagai mahluk yang menyatakan dirinya sebagai mahluk yang beragama untuk membaca kembali doktirn-doktrin keagamaan secara kritis pada sisi teologis semata dan berupaya untuk menempatkan kembali fungsi keagamaan yang lebih mengarah pada suatu bentuk transformasi sosial yang mengindahkan nilai-nilai kemanusiaannya. Sehingga dengan demikian, peran dan fungsi keagamaan yang kita yakini selama ini dapat menghadirkan bentuknya sebagai ruh progresif dan selalu mendorong manusia pada proses pendewasaanya tanpa harus meninggalkan konteks dan momentum setiap kehidupannya.
Secara pembacaan historis, hadirnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw adalah suatu bentuk spirit yang membawa manusia pada ruang pembebasan. Dilihat dari aspek tauhid yang menjadi pijakan dasar Islam, bahwa esensi paling fundamental dari makna tauhid adalah suatu upaya untuk membebaskan ummat manusia dari kesadaran atas keyakinannya yang selalu menggantungkan diri pada kekuatan-kekuatan palsu. Ketergantungan ini adalah suatu usaha sikap manusia yang selalu menghambakan dirinya pada sesuatu yang lain, seperti ketergantungan manusia kepada suatu kekuatan sosial-politik, ideologi, dan bentuk materi-materi seperti berhala dan yang lainnya. Dari adanya makna tauhid yang telah dibawa oleh Islam inilah maka, dalam kehadirannya di bumi ini bahwa Islam memmang telah hadir sebagai suatu usaha bentuk pembebasan manusia hanya kepada satu unsur kekuatan, yaitu kekuatan Allah.
Ali Syari’ati (1933-1977), seorang intelektual berpengaruh dalam kebangkitan revolusi Islam di Iran, memandang secara gamblang bahwa konsepsi tauhid sebagai jalur pembebasan suatu spirit yang menjamin kebebasan manusia dan kemuliaanya semata. Pandangan tauhid telah mendorong manusia untuk melawan segala kekuatan dominasi, belenggu dan kenistaan oleh manusia atas manusia. Tauhid telah membawa kesadaran manusia pada suatu kesadaran akan pentingnya nilai-nilai keadilan, solidaritas, dan pembebasan. Kenapa? Karena pandangan hidup tauhid merupakan suatu pandangan kesatuan hidup yang univesal dari tiga hipostasis yang terpisah yaitu Allah, Alam, dan manusia. Inilah esensi tauhid sebagai kesatuan universal dalam doktrin Islam yang menandakan bahwa Islam merupakan suatu entitas yang hanya berpegang kepada satu kekuatan, yaitu kekuatah Allah dan juga pada kesatuan sebagai realisasi fungsi univesalnya sebagai rahmat semesta alam.
Selain dari sisi kandungan makna tauhid, kandungan makna lain dari doktirn Islam yang menyatakan bahwa agama Islam adalah agama yang membawa kehidupan ummat manusia dari ruang kegelapan menuju pencerahan merupakan suatu manifestasi yang meiliki kandungan makna pembebasan. Secara historis, Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. pada saat itu tengah berhadapan dengan suatu kondisi realitas yang dehumanisasi. Kulutur sosial seperti pembodohan, kemiskinan, ketidakadilan, diskriminasi gender terhadap kaum perempuan, dan yang lainnya, merupakan suatu kondisi yang telah dirubah secara revolusioner oleh cahaya keislaman. Islam hadir sebagai kekuatan yang berada di garda terdepan dalam mengusahakan terbentuknya spirit transformatif-progresif dan revolusioner dalam membawa kesadaran manusia untuk melawan realitas penindasan yang dehumanisasi yang melekat pada kultur masyarakat.
Dari upaya pembacaan historis inilah maka, kita dapat melihat bagaimana cahaya Islam yang datang ke dunia ini merupakan suatu potensi sebagai doktrin yang melibatkan langsung dalam menyelesaikan problem kemanusiaan yang kian menumpuk di tengah laju peradaban manusia. Pemahaman doktrin Islam sejatinya tidak hanya merambah untuk dikonsumsi secara pribadi, akan tetapi dalam hal ini bagaimana Islam sebagai spirit yang membebaskan dapat ditemoatkan pada ranah kemanusiaan. Karena hadirnya gama di dunia ini merupakan suatu tanggung jawab dalam membenahi keadaan publik yang riil.
Pada titik ini, peran Islam di negeri ini di tengah keadaan realitas-kemanusiaan yang masih menyisakan problem keburaman kehidupan masyarakat kita dewasa ini maka kita harus menempatkan kembali bahwa peran Islam setidaknya dapat membawa pesan-pesan yang transformatif yang akan mengukuhkan kedamaian, keadilan, dan kemanusiaan. Karena itu, setidaknya kita harus memunculkan pesan moral Islam yang humanis, kritis, transformatif, dan menempatkannya pada ranah praksis. Sehingga pemahaman keberagamaan kita dalam menjalankan visi universal Islam sebagai rahmatan lil alamin tidak di tempat pada suatu ruangan yang hampa, akan tetapi bagaimana kita coba usahakan visi univesal Islam itu pada ranah praksis sehingga memiliki dampak yang konkret bagi petunjuk kemanusiaan yang hakiki. Wallahu ‘alam!