Siang itu di kota metropolitan
Panas terik matahari menghujam aspal
Berjalan seorang wanita tua dan anaknya
Meski angin membawa aroma tubuh yang tak sedap
Tubuh yang diselimuti kain usang
Berjalan dan terus berjalan
Langkah demi langkah menyisir tiap-tiap pintu
Tak menghalangi langkah kaki yang tak beralas
Mengulurkan tangan
Berharap ada seorang dermawan yang baik hati
Meski terkadang selalu diremehkan
Hanya itulah yang yang ia bisa perbuat
Meski rasa jenuh selalu menghampirinya
Meski perbuatan ini dilarang oleh para pejabat Negara
Tak jarang menjadi kejaran aparat Negara
Tubuh yang lelah dimakan usia
Berlari menghindari kejaran aparat Negara
Banyak orang bilang kota metropolitan menjanjikan
Orang desa berduyun-duyun ke kota
Bertarung dalam pergulatan kota metropolitan
Yang kalah akan di makan kejamnya kota metropolitan
Inilah realitas kota metropolitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar